Hari yang indah untuk mengakhiri segala luka

 mereka duduk dibawah sebuah pohon yang berdiri kokoh disebuah taman ditengah tengah kota sibuk ini. "kamu mau pergi?" tanya seorang pria muda yang duduk disamping seorang wanita yang berparas cantik. "entah, mungkin pergi." jawab sang wanita yang sejak tadi sibuk memandangi semestanya. "aku masih mau berbagi segalanya denganmu. aku ingin memberikan seluruh lagu terindah untuk kamu, aku masih ingin membagikan seluruh kegilaan yang ada di pikiranku, aku masih ingin membagikanmu seluruh kata cinta yang ada di alam semesta ini." pria itu membelai lembut pipi sang wanita. dengan senyum yang tipis dan lembut, sang wanita menjawab "apa yang kamu berikan kepadaku selama ini sudah menyatu dengan diriku, sayang. terimakasih sudah mau berbagi banyak hal kepadaku. aku mencintai mu. kamu, tuhan, dan semesta pun tau akan hal itu. terimakasih telah melihatku sebagai duniamu, walaupun kamu tidak pernah memandangku sebagai semestamu." sang pria tertegun dengan hal yang diucapkan wanita itu. dengan mata sayu, sang pria bertanya "aku memberikan semuanya kepadamu, apakah itu kurang untuk menunjukan betapa aku menyayangimu?" sang wanita tertawa kecil, matanya membentuk seperti lengkungan bulan sabit yang sangat indah. dia begitu indah malam ini, pikir sang pria. "kamu tidak memberikanku semuanya, sayang. mungkin kamu tidak menyadari nya, tetapi hati dan mata mu tidak bisa berbohong akan segalanya. kamu memberikan segala galanya yang kamu punya, kepada wanita itu. kamu memberikan semuanya kepada dia, bukan aku. dia yang datang kedalam pelukanmu sebelum aku dapat memelukmu." sang pria diam tidak bicara, tubuhnya serasa kaku tidak bisa digerakan. hatinya terasa kosong, detak jantungnya seperti berhenti sejenak. dengan parau pria itu berkata "aku sudah berdamai dengan masa lalu ku.." sang wanita menatap lembut mata sang pria "aku tidak peduli tentang kamu dan masa lalu mu. tapi bisakah kamu memandang mataku ini dengan tatapan seperti kamu memandang diriku seutuhnya? bukan seperti kamu memandang masa lalumu. aku bukan dia, aku adalah diriku. jangan samakan aku dengan dia, aku dan dia berbeda." sang wanita mulai menintikkan air mata. mata yang indah itu mulai mengeluarkan air mata yang membasahi pipi nya yang lembut "can you love me most?" sang wanita tampak tersenyum parau dengan mata yang masih menintikkan air mata. sang pria terdiam, dia tidak tau mengapa seluruh tubuhnya seperti tidak bisa digerakan "aku bisa memberikan apapun yang kamu butuhkan, tapi kenapa kamu lebih memilih dia yang bahkan gak bisa kasih apa apa ke kamu. kenapa?" sang pria tampak tertegun dengan kalimat yang dikeluarkan oleh sang wanita, sang pria menunduk dan menjawab dengan lesu "aku minta maaf, maaf, maaf, maaf, dan maaf.." wanita itu menghapus air mata yang ada di matanya, dia tersenyum hambar "aku gak pernah nyalahin kamu buat hal itu, aku nyalahin diriku sendiri selama ini. untuk apa aku sia siain waktu ku selama ini buat 1 orang yang bahkan cuma jadiin aku pelampiasan dari masa lalunya yang belum selesai." sang pria memandang mata wanita itu dan tersenyum kecil "maaf ya, aku jahat banget selama ini. kamu pantas dapat yang lebih baik dari lama, tapi aku malah terus ada disamping kamu." wanita itu mengusap pipi sang pria dengan lembut "bukan salah kamu, aku juga masih mau bertahan walaupun tau aku disakitin sama kamu. jangan mulai hubungan lagi ya kalo kamu belom bisa lupain masa lalu kamu. kamu gak boleh nyakitin orang lain demi diri kamu sendiri." pria itu bangkit dari duduknya "nanti kita ketemu lagi ya? mau kan?" sang wanita beranjak dari duduknya "enggak mau, aku gak mau ketemu kamu lagi. udah cukup aku milih kamu, tapi kalo tuhan mempertemukan kita lagi itu beda arti." sang wanita tersenyum. wajahnya terpapar cahaya matahari yang sedang bersinar terik pada hari itu. hari yang indah untuk mengakhiri segala luka, guman singkat wanita itu. 

Komentar

Postingan Populer